Mulai sekarang, tak usah menunggu datangnya Tahun Baru Imlek untuk menyaksikan gemerlapnya lampion. Pasalnya, ratusan jenis lampion bisa Anda nikmati bersama keluarga setiap hari di Taman Lampion, Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Taman Lampion yang dipersembahkan PT Taman Pelangi ini diresmikan Sabtu (17/12) malam. Acara pembukaan dimeriahkan aksi spektakuler Fire Dance (Original Bali Dance) yang memukau ribuan pengunjung.
Taman penuh keceriaan ini buka setiap hari pukul 17.00-23.00 WIB. Marni, Koordinator Taman Lampion menuturkan, ada ratusan lampion yang ditata sedemikian rupa di areal Monjali. Di pintu masuk sebelah timur, pengunjung disambut lampion besar, yang dibentuk layaknya gerbang berwarna pelangi.
Lampion ukuran besar berbentuk Tugu Jogja dan Kereta Kuda berada di dekat pintu masuk barat. Sementara ukuran standar dibentuk menyerupai berbagai tokoh kartun, aneka benda antik, binatang bawah laut, aneka bunga, binatang darat, tokoh pewayangan dan replika keajaiban dunia menyebar.
Di seputaran area Taman Lampion ini, disajikan 10 wahana permainan, seperti Bom Bom Car, Euro Bungee, Trampolin, ATV, Battery Car, Junior Jet, Becak Mini, Fun Bike, Helicak, Bumper Boat, Perahu Dayung, Bola Air, Studio 4 Dimensi, Biliar, Rumah Balon, Safari Train dan Bazar Game. Harga tiket permainan bervariasi, mulai Rp10.000 hingga Rp20.000 di luar tiket masuk Rp10.000 di hari biasa dan Rp15.000 untuk weekend.
“Yang hanya ingin melihat-lihat dan menikmati suasana, kami juga menyediakan permainan gratis,” katanya. Permainan gratis itu antaralain Catur, Monopoli Dunia, Dakon, Halma, Uno, Scrable dan Karambol.
Tak hanya permainan, puluhan stan makanan dan minuman siap memanjakan lidah Anda. Seperti iga bakar, nasi goreng, mie rebus, bakso dan masih banyak lagi bisa dinikmati di lantai atas sebelum memasuki areal Monumen. Di sana, Anda bisa menikmati makanan sambil bersantai di kursi, gasebo atau kereta.
Memasuki lantai bawah, lidah kembali dimanjakan dengan makanan angkringan, jajan pasar, aneka minuman. Ada pula multiproduk seperti pakaian dan aksesoris. Kursi-kursi santai layaknya di pantai telah menanti. “Pengunjung bebas duduk di mana saja, di kursi yang telah disediakan,” lanjut Marni, perempuan kelahiran Bogor 30 tahun silam itu.
Pesta keluarga
Sasaran Taman Lampion ini adalah keluarga. Sebab, bukan hanya permainan anak yang disajikan. Sambil mengantarkan putra-putri bermain, sang ayah bisa memancing atau menyaksikan live music yang dihelat tiap malam, sementara ibu berbelanja. Kehadiran Taman Lampion ini diharapkan menjadi wahana pesta keluarga di tengah kejenuhan. Rencananya, pada Natal dan Tahun Baru nanti, Taman Pelangi akan menggelar pesta kembang api.
Namun terpenting, dengan menghadirkan wisata buatan di museum bersejarah ini, pengunjung tak akan melupakan perjuangan para pahlawan terdahulu. “Jika biasanya mereka datang buru-buru ke monumen, sekarang mereka bisa sambil menikmati permainan bersama keluarga,” urai Marni.(Wartawan Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)
0 komentar:
Posting Komentar